Seiring dengan berkembangnya zaman, berkembang pula berbagai macam ilmu pengetahuan, baik itu dari aspek teknologi atau pun kesehatan. Seperti dalam dunia teknologi sudah banyak diciptakan alat-alat yang fungsinya untuk membantu dan mempermudah manusia dalam dunia kesehatan, dan dunia perkantoran yang mana dalam hal ini sangat minim sekali pekerjaan-pekerjaan yang tidak efektif. Namun dengan begitu masih banyak masyarakat yang minim dengan pengetahuan tentang bagaimana memperlakukan lingkungan yang baik.
Yang menjadi problematika antar dua kelompok yaitu pembuangan sampah. Sungai-sungai di pedesaan dikelilingi oleh sampah, begitu juga pantai-pantai dihiasi oleh sampah bahkan sekarang sampah sudah mulai menempati sepanjang jalan yang ada di sekitar kita. Setiap satu rumah bisa menghasilkan ratusan sampah perhari dan tempat penampungan sampah tidak cukup untuk menampung semuanya sehingga sungai, laut bahkan tanah-tanah kosong disekitar kita menjadi pelarian. Kurangnya ilmu pengetahuan tentang lingkungan dan dampak pencemaran lingkungan inilah yang menjadi problematika kedua kelompok, sehingga perlu adanya sosialisasi dari dinas-dinas terkait, seperti dinas pendidikan, dinas kesehatan, dinas kebersihan dan dinas lingkungan hidup, dinas sosial dan lain-lain, agar kondisi seperti ini tidak berkelanjutan nantinya.
Upaya penanaman karakter peduli lingkungan bagi masyarakat sudah di tanamkan sejak pendidikan dasar seperti dibimbing membuang sampang pada tempatnya, melaksanakan piket harian di kelas, tetapi kurangnya praktek dalam lingkungan rumah menjadi pengaruh terbesar dalam karakter seseorang tersebut dalam peduli dan melestarikan lingkungan sekitar. Salah satu upaya manusia dalam rangka peduli terhadap lingkungan adalah dengan membatasi perilaku manusia dalam setiap kegiatannya sesuai dengan isi yang dimuat dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup tersebut, sehingga antara manusia dan 2 alam terjalin suatu keseimbangan yang senantiasa tetap terjaga dan terlestarikan. Perilaku manusia yang senantiasa peduli lingkungan, salah satu aspeknya, dapat diwujudkan dengan memelihara halaman rumah, agar senantiasa dalam keadaan rapi dan bersih.
Melihat kondisi yang ada sekarang, diperlukan kelompok/individu untuk mau dan mampu bergerak untuk menjadi pelopor di masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan yang ada. Untuk membiasakan diri mari kita awali dengan mengikuti kata-kata mutiara “Kebersihan Sebagian Daripada Iman”. Saya mengajak kepada seluruh masyarakat terkhusus anggota PAC GP Ansor Karanggeneng untuk menjadi pelopor di masyarakat untuk membiasakan hidup bersih, menempatkan lingkungan sebagai tanggung jawab kita bersama.
Penulis; Hadi Santoso, SE, M.Pd (Ketua PAC GP. ANSOR KARANGGENENG)